8/27/2010

Hakikat penelitian

Penelitian merupakan suatu cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana seharusnya. 
seorang peneliti tidak selayaknya merubah data atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian hanya untuk memuaskan keinginan dari peneliti itu sendiri,

Ilmu pengetahuan merupakan suatu produk dari penelitian yang diperoleh baik secara secara coba-coba (trial eror), pengalaman pribadi maupun melalui metode ilmiah (scientific approach)

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang memiliki ciri-ciri keilmuan, yaitu :
  • Rasional, Penelitian dilakukan dengan cara yang dapat diterima akal pikiran
  • Empiris, penelitian hendaknya dapat diamati oleh indera 
  • Sistematis, Proses penelitian hendaknya mengikuti langkah yg logis

8/14/2010

Tekhnik Pengambilan Sampel (Sampling)

A. Pengambilan Sampel Secara Acak
  • Pengambilan sampel secara acak sederhana (Simple Random Sampling), peneliti mengambil sampel secara acak dengan menggunakan undian, tabel random atau program komputer
  • Pengambilan sampel secara sistematis (Systematic Random Sampling), peneliti mengambil sampel secara acak dengan menetapkan suatu interval, untuk sampel pertama dipilih secara acak kemudian sampel selanjutnya diambil berdasarkan interval yang telah ditetapkan
contoh : 
ditetapkan interval 10, sampel no.4 terpilih sebagai sampel pertama (dipilih secara acak) maka sampel no.14 merupakan sampel kedua, no. 24 sebagai sampel ketiga, dan seterusnya hingga jumlah sampel terpenuhi
  • Pengambilan sampel secara acak bertingkat (Sratified Random Sampling), sampel memiliki tingkat/kelas. Sampel diambil secara acak dari setiap tingkat/kelas. kondisi antar kelas/tingkat cenderung berbeda sifat (heterogen) sedangkan anggota tiap-tiap kelas cenderung memiliki kesamaan sifat (homogen)
contoh : 
di Akper Prima Jambi akan dilakukan penelitian tentang pengaruh tehnik pembelajaran "x" terhadap peningkatan Indeks Prestasi (IP). Sampel yang dibutuhkan sebanyak 90 dari 150 mahasiswa. karena Akper Prima jambi terdiri atas 3 kelas maka sampel diambil secara acak dari tingkat I sebanyak 30 mahasiswa, tingkat II sebanyak 30 mahasiswa, dan tingkat III sebanyak 30 mahasiswa. (jumlah mahasiswa diasumsikan sama, yaitu 50 mahasiswa/kelas)
  • Pengambilan sampel secara berkelompok (Cluster Random Sampling), sampel terdiri atas kelompok. Populasi diambil secara acak dari setiap kelompok. kondisi antar kelas/tingkat cenderung memiliki kesamaan sifat (homogen) sedangkan anggota tiap-tiap kelas cenderung memiliki perbedaan sifat (heterogen)

Penilaian Variabel Sikap

A. Defenisi Sikap (Attitude)

Attitude as the degree of positive or negative affect associated with some psychological object (Allen L. Edward, 1957) --- 

Sikap merupakan suatu keadaan kesediaan untuk bangkitnya motif (Mar’at, 1981). Sikap belum merupakan tindakan/aktivitas, melainkan berupa kecenderungan (tendency) atau predisposisi tingkah laku.

B. Komponen Sikap

Menurut George J. Mouly (1967) sikap memiliki tiga komponen :
  1. Komponen afektif --- kehidupan emosional individu, yakni perasaan tertentu (positif atau negatif) yang mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap objek sikap, sehingga timbul rasa senang-tidak senang, takun-tidak takut.
  2. Komponen kognitif --- aspek intelektual yang berhubungan dengan bilief, idea atau konsep terhadap objek sikap.
  3. Komponen behavioral --- kecenderungan individu untuk bertingkah laku tententu terhadap objek sikap.


C. Pengukuran Sikap

Sikap dapat diukur dengan metode/teknik :

  1. Measurement by scales --- pengukuran sikap dengan menggunakan skala --- munculah skala sikap.
  2. Measurement by rating --- pengukuran sikap dengan meminta pendapat atau penilaian para ahli yang mengetahui sikap individu yang d
  3. Indirect method --- pengukuran sikap secara tidak langsung yakni mengamati (eksperimen) perubahan sikap/pendapat yang bersangkutan.

D. Skala Sikap

1. Skala Sikap Likert

Skala Sikap Likert tersusun atas beberapa pernyataan positif (favorable statements) dan pernyataan negatif (unfavorable statements) yang mempunyai lima kemungkinan jawaban (option) dengan kategori yang continuum, dari mulai jawaban sangat setuju (strongly agree) sampai sangat tidak setuju (strongly disagree).

Langkah-langkah penyusunan Skala Sikap Likert :

  1. Tentukan objek sikap --- misalnya sikap terhadap peraturan lalu-lintas.
  2. Buat kisi-kisi atau konstruk skala sikap (attitude scale construction) --- berisi rincian aspek sikap berikut jumlah dan jenis pernyataan (positif atau negatif).
  3. Tulis pernyataan (statement) secara tepat (tidak mengandung penafsiran ganda dan tidak mengandung kata-kata ekstrim yang memberi arah jawaban).
  4. Kaji/analisis setiap pernyataan secara rasional (isi telah mewakili aspek/objek sikap dan struktur kalimat benar).
  5. Uji-coba skala sikap untuk menganalisis tingkat kebaikan (ketepatan skala dan daya pembeda) secara empirik setiap pernyataan.
  6. Analisis tingkat kebaikan skala sikap (reliabilitas, validitas, ketepatan skala dan daya pembeda setiap pernyataan).
  7. Melakukan pengukuran sikap terhadap responden dengan menggunakan skala sikap yang telah teruji tingkat kebaikannya.
  8. Memberi skor (scoring) terhadap lembar kerja/jawaban responden. Pernyataan positif : SS = 5; S = 4; R = 3; TS = 2; dan STS = 1; sedangkan pernyataan negatif diberi skor sebaliknya, yaitu SS = 1; S = 2; R = 3; TS = 4; dan STS = 5
  9. Menilai sikap individu atau kelompok (skor rata-rata), yakni dengan cara membanding skor yang diperoleh dengan kriteria tertentu.

8/02/2010

Insulin Sliding Scale

Pemberian insulin secara sliding scale dimaksudkan agar pemberiannya lebih efisien dan tepat karena didasarkan pada kadar gula darah pasien pada waktu itu. Gula darah diperiksa setiap 6 jam sekali.

Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu :

Gula darah

< 60 mg % = 0 unit
< 200 mg % = 5 – 8 unit
200 – 250 mg% = 10 – 12 unit
250 - 300 mg% = 15 – 16 unit
300 – 350 mg% = 20 unit
> 350 mg% = 20 – 24 unit