8/14/2010

Penilaian Variabel Sikap

A. Defenisi Sikap (Attitude)

Attitude as the degree of positive or negative affect associated with some psychological object (Allen L. Edward, 1957) --- 

Sikap merupakan suatu keadaan kesediaan untuk bangkitnya motif (Mar’at, 1981). Sikap belum merupakan tindakan/aktivitas, melainkan berupa kecenderungan (tendency) atau predisposisi tingkah laku.

B. Komponen Sikap

Menurut George J. Mouly (1967) sikap memiliki tiga komponen :
  1. Komponen afektif --- kehidupan emosional individu, yakni perasaan tertentu (positif atau negatif) yang mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap objek sikap, sehingga timbul rasa senang-tidak senang, takun-tidak takut.
  2. Komponen kognitif --- aspek intelektual yang berhubungan dengan bilief, idea atau konsep terhadap objek sikap.
  3. Komponen behavioral --- kecenderungan individu untuk bertingkah laku tententu terhadap objek sikap.


C. Pengukuran Sikap

Sikap dapat diukur dengan metode/teknik :

  1. Measurement by scales --- pengukuran sikap dengan menggunakan skala --- munculah skala sikap.
  2. Measurement by rating --- pengukuran sikap dengan meminta pendapat atau penilaian para ahli yang mengetahui sikap individu yang d
  3. Indirect method --- pengukuran sikap secara tidak langsung yakni mengamati (eksperimen) perubahan sikap/pendapat yang bersangkutan.

D. Skala Sikap

1. Skala Sikap Likert

Skala Sikap Likert tersusun atas beberapa pernyataan positif (favorable statements) dan pernyataan negatif (unfavorable statements) yang mempunyai lima kemungkinan jawaban (option) dengan kategori yang continuum, dari mulai jawaban sangat setuju (strongly agree) sampai sangat tidak setuju (strongly disagree).

Langkah-langkah penyusunan Skala Sikap Likert :

  1. Tentukan objek sikap --- misalnya sikap terhadap peraturan lalu-lintas.
  2. Buat kisi-kisi atau konstruk skala sikap (attitude scale construction) --- berisi rincian aspek sikap berikut jumlah dan jenis pernyataan (positif atau negatif).
  3. Tulis pernyataan (statement) secara tepat (tidak mengandung penafsiran ganda dan tidak mengandung kata-kata ekstrim yang memberi arah jawaban).
  4. Kaji/analisis setiap pernyataan secara rasional (isi telah mewakili aspek/objek sikap dan struktur kalimat benar).
  5. Uji-coba skala sikap untuk menganalisis tingkat kebaikan (ketepatan skala dan daya pembeda) secara empirik setiap pernyataan.
  6. Analisis tingkat kebaikan skala sikap (reliabilitas, validitas, ketepatan skala dan daya pembeda setiap pernyataan).
  7. Melakukan pengukuran sikap terhadap responden dengan menggunakan skala sikap yang telah teruji tingkat kebaikannya.
  8. Memberi skor (scoring) terhadap lembar kerja/jawaban responden. Pernyataan positif : SS = 5; S = 4; R = 3; TS = 2; dan STS = 1; sedangkan pernyataan negatif diberi skor sebaliknya, yaitu SS = 1; S = 2; R = 3; TS = 4; dan STS = 5
  9. Menilai sikap individu atau kelompok (skor rata-rata), yakni dengan cara membanding skor yang diperoleh dengan kriteria tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar